hargasemen.id – Warga Desa Citeureup, Bogor, gempar pada Minggu (10/8/2025) ketika fenomena “hujan semen” melanda permukiman mereka. Kejadian ini berawal saat pekerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membuka lubang pemeriksaan untuk membersihkan sumbatan alat pemisah material. Dalam hitungan detik, debu semen keluar deras dan terbawa angin kencang menuju rumah warga. Pekerja segera menutup lubang dalam waktu tiga menit, tetapi debu sudah lebih dulu menyebar luas ke area permukiman.
Indocement Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Manajemen Indocement mengakui insiden tersebut dan langsung meminta maaf kepada warga Citeureup. Perusahaan mengirim tim ke lokasi, berkoordinasi dengan aparat desa, serta berdialog dengan kepala desa dan perangkat desa setempat. Indocement juga menegaskan bahwa insiden ini bersifat insidental dan mereka berkomitmen memperbaiki prosedur agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Pemerintah Jawa Barat Siapkan Langkah Tegas
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat melakukan investigasi lapangan segera setelah menerima laporan. Tim menemukan indikasi pelanggaran terhadap standar operasional (SOP) yang seharusnya dijalankan perusahaan. Pemerintah menilai insiden tersebut menimbulkan potensi gangguan kesehatan dan lingkungan.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Ia menegaskan sanksi hukum bisa dikenakan, mulai dari administratif, denda, hingga tindakan lebih serius bila terbukti terjadi pelanggaran besar. Sikap ini menandakan pemerintah hadir untuk memastikan hak warga terlindungi dari dampak industri.
Dampak Kesehatan Langsung Terasa
Sekitar 1.200 warga Citeureup merasakan langsung dampak debu semen. Banyak orang mengeluhkan batuk, sesak, dan iritasi mata setelah menghirup debu putih yang menempel di atap rumah dan jemuran pakaian mereka. Pemerintah desa bersama Indocement kemudian mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan puskesmas setempat. Langkah cepat ini membantu warga yang khawatir kondisi kesehatan mereka terganggu.
Warga Tuntut Kompensasi Lebih
Meski Indocement sudah meminta maaf, warga menuntut langkah nyata berupa kompensasi. Mereka menilai CSR perusahaan yang rutin berjalan tidak cukup untuk mengganti kerugian akibat gangguan lingkungan ini. Warga ingin perusahaan menunjukkan tanggung jawab lebih besar melalui kompensasi yang jelas, terutama karena insiden memengaruhi kesehatan, kenyamanan, bahkan aktivitas sehari-hari.
Mediasi dan Dialog dengan Masyarakat
Camat Citeureup mengungkapkan bahwa dampak insiden terbatas pada satu RW dan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sehari setelahnya, pemerintah desa memfasilitasi mediasi antara warga, perusahaan, dan aparat pemerintah. Pertemuan ini berlangsung dengan musyawarah, meski sebagian warga tetap menuntut kepastian ganti rugi agar kejadian tidak berulang.
Indocement Revisi Prosedur Pembersihan
Indocement merespons cepat dengan mengevaluasi prosedur operasional internal. Perusahaan memutuskan untuk tidak lagi membuka check hole ketika angin kencang berembus. Mereka juga memperkuat protokol pembersihan agar debu tidak keluar ke udara terbuka. Manajemen berjanji mengawasi ketat kegiatan operasional demi menjaga keseimbangan antara produksi industri dan keselamatan lingkungan sekitar.
Komitmen Industri Hijau dan Keberlanjutan
Insiden ini menjadi pengingat bahwa keberlanjutan industri tidak hanya berbicara tentang keuntungan, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Indocement menyatakan akan meningkatkan standar manajemen lingkungan dan memperkuat komunikasi dengan masyarakat. Perusahaan bertekad menjaga kepercayaan publik dengan menghadirkan industri semen yang ramah lingkungan dan lebih berhati-hati terhadap risiko operasional.