Anggaran Capex Fokus Selesaikan Talavera Project
Harga Semen, JAKARTA — PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp550 miliar pada 2025. Dana ini digunakan untuk mempercepat penyelesaian EPC Talavera Project yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Proyek tersebut menjadi bagian dari fasilitas produksi semen yang akan mendukung aktivitas bongkar muat hasil produksi pabrik SMCB. Nantinya, fasilitas ini diharapkan memperlancar distribusi semen, termasuk memenuhi permintaan ekspor hingga 500.000 ton per tahun.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia, Asri Mukhtar, mengatakan pengerjaan proyek tersebut sudah hampir rampung dan kini memasuki tahap commissioning.
“Pengalokasian capex kami akan dilakukan secara fokus dan selektif. Prioritas utama saat ini adalah penyelesaian proyek ekspor Talavera di Tuban yang progresnya sudah mendekati tahap akhir,” ungkap Asri dalam paparan publik pada Rabu (25/6/2025).
Fokus Pemeliharaan dan Strategi Pertumbuhan
Selain proyek Talavera, Asri menambahkan bahwa capex juga diarahkan untuk pemeliharaan berkala demi menjaga operasional tetap efisien dan andal.
Ia menegaskan bahwa SMCB yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) akan menjalankan empat strategi utama guna memperkuat pertumbuhan di masa mendatang. Strategi itu mencakup optimalisasi aset, efisiensi proses operasional, pengembangan produk inovasi, dan memperluas pasar ekspor.
“Kami akan mempercepat ekspansi pasar luar negeri dengan dukungan jaringan strategic partner, serta fokus mengembangkan produk semen rendah karbon,” ujarnya.
Kinerja Keuangan 2024 Tetap Stabil
Pada 2024, SMCB mencatatkan total volume penjualan semen dan terak sebesar 13,19 juta ton. Kinerja tersebut menghasilkan pendapatan sebesar Rp11,82 triliun, laba kotor Rp2,55 triliun, dan laba bersih tahun berjalan senilai Rp745 miliar.
Asri menyampaikan perseroan akan terus berupaya meningkatkan daya saing di seluruh lini bisnis sekaligus memperkuat sinergi dengan Semen Indonesia Group (SIG).
Saham Masih Disuspensi oleh BEI
Dari sisi pasar modal, saham produsen semen Dynamix ini masih dalam status suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Suspensi dilakukan karena SMCB belum memenuhi ketentuan minimum free float.
Penghentian sementara perdagangan saham diberlakukan otoritas bursa sejak 31 Januari 2025.
“Perseroan (SMCB) dikenakan sanksi penghentian sementara perdagangan efek terkait kewajiban pemenuhan saham free float per 31 Januari 2025,” tutur Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indonesia, Andika Lukmana.