hargasemen.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memperkuat perannya sebagai pionir industri semen ramah lingkungan di Indonesia. Pada 2024, SIG meraup pendapatan Rp36,19 triliun dengan kontribusi terbesar datang dari semen hijau dan produk turunannya. Pencatatan ini menunjukkan keberhasilan transformasi bisnis yang menempatkan keberlanjutan sebagai motor utama pertumbuhan.
Semen Hijau Jadi Tulang Punggung Pendapatan
SIG berhasil mengumpulkan Rp22,03 triliun hanya dari penjualan semen hijau, atau setara 61 persen dari total pendapatan perusahaan. Angka ini membuktikan konsumen dan proyek konstruksi nasional semakin menerima produk rendah karbon sebagai pilihan utama. Lonjakan kontribusi semen hijau memperlihatkan bahwa strategi diversifikasi SIG berbuah nyata, bukan sekadar jargon ramah lingkungan.
Emisi Turun, Daya Saing Naik
SIG menekan jejak karbon hingga 38 persen lebih rendah dibandingkan produk semen konvensional. Perusahaan mencapai efisiensi tersebut dengan mengoptimalkan bahan baku ramah lingkungan serta mengalihkan sebagian penggunaan energi ke bahan bakar alternatif. Pendekatan ini tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga memperkuat posisi SIG di pasar global yang semakin menuntut produk rendah karbon.
Pencapaian Keuangan dan Posisi di Kancah Nasional
Laba bersih SIG pada 2024 mencapai Rp720 miliar. Kinerja ini mengantarkan perusahaan masuk ke daftar Fortune Indonesia 100 dengan posisi ke-33. Pencapaian tersebut mempertegas reputasi SIG sebagai salah satu pemain terbesar sekaligus paling adaptif di tengah gejolak industri semen.
Direktur sekaligus Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa efisiensi operasional, penetrasi pasar ritel, partisipasi dalam proyek nasional, serta ekspansi ekspor mendorong perusahaan tetap solid. SIG tidak hanya mengandalkan pasar domestik, tetapi juga memperluas pengaruh di tingkat regional melalui strategi distribusi yang lebih agresif.
Arah Menuju Industri Berkelanjutan
SIG menyiapkan roadmap yang jelas menuju pembangunan rendah karbon. Perusahaan aktif mengedukasi pelaku konstruksi mengenai keunggulan semen hijau sekaligus memperkuat promosi produk berlabel ramah lingkungan. Dengan strategi ini, SIG berharap adopsi semen hijau terus meningkat dan menjadi standar baru dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Selain itu, SIG memperkuat ekspor untuk menyeimbangkan penurunan permintaan di pasar domestik. Langkah ini menjaga stabilitas kinerja sekaligus memperluas pengaruh Indonesia di pasar bahan bangunan internasional.
Penegasan Komitmen
SIG tidak hanya mengejar pertumbuhan pendapatan, tetapi juga menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan inovasi semen hijau, efisiensi energi, serta strategi ekspor yang kuat, perusahaan mengokohkan diri sebagai pelopor industri bahan bangunan hijau di Asia Tenggara.