hargasemen.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa hingga Agustus 2025 pemerintah sudah mengoperasikan lebih dari 100 Sekolah Rakyat. Ia mengingatkan bahwa ide ini baru ia sampaikan pada Februari 2025 kepada jajaran menteri, sehingga capaian dalam lima bulan terakhir menunjukkan percepatan yang sangat signifikan. Awalnya ia memperkirakan sekolah baru bisa berjalan pada akhir 2025 atau awal 2026. Namun realita membuktikan, lebih dari 100 sekolah sudah menerima siswa dan menyelenggarakan pendidikan jauh lebih cepat dari rencana awal. Prabowo bahkan menyebut jumlah itu akan meningkat menjadi 165 sekolah dalam waktu dekat. Karena itu, ia menargetkan minimal 200 sekolah sudah beroperasi penuh pada 2026 sebagai pijakan penting bagi keberlanjutan program.
Sekolah Rakyat untuk Memutus Rantai Kemiskinan
Prabowo menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek pendidikan, melainkan strategi besar untuk menghentikan kemiskinan antargenerasi. Sekolah ini menggunakan sistem asrama gratis khusus bagi anak-anak keluarga miskin. Jenjangnya lengkap, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Dengan pola ini, pemerintah ingin memberi akses setara bagi seluruh anak bangsa agar tidak lagi terjebak dalam kebodohan dan ketertinggalan. Menurut Prabowo, pendidikan berkualitas akan mencetak generasi kuat, percaya diri, dan siap membangun bangsa yang merdeka sepenuhnya.
Sinergi Kabinet Jadi Motor Percepatan
Keberhasilan 100 sekolah berdiri hanya dalam lima bulan tidak lepas dari kerja keras kabinet. Para menteri bergerak cepat menuntaskan proses perencanaan, penetapan lokasi, penyediaan gedung, rekrutmen tenaga pengajar, hingga seleksi siswa. Menurut Prabowo, mereka tidak mengenal hari libur karena komitmen penuh pada program ini. Ia pun menyampaikan apresiasi besar kepada jajaran kementerian yang menunjukkan kinerja luar biasa. Sinergi lintas sektor terbukti menjadi motor utama yang membuat program ini melampaui ekspektasi.
Langkah Lanjut: Modernisasi dan Pemerataan Pendidikan
Pemerintah kini fokus mengarahkan langkah ke depan. Setelah 100 sekolah aktif dan 165 sekolah segera menyusul di akhir 2025, target besar berikutnya adalah 200 sekolah di 2026. Menteri Keuangan sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp24,9 triliun untuk pembangunan sekaligus operasional. Sekolah Rakyat bukan hanya wadah belajar formal, melainkan pusat pembentukan karakter, penumbuhan semangat baru, serta penggalian potensi siswa. Selain itu, program ini akan mendorong modernisasi sekolah negeri di seluruh Indonesia agar mutu pendidikan merata dan aksesnya terbuka untuk semua kalangan.