hargasemen.id – Aparat gabungan TNI dan Polri akhirnya menangkap Siprianus Weya, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berperan dalam penembakan dua personel Brimob di Intan Jaya. Penangkapan berlangsung di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, setelah penyelidikan intensif terhadap aktivitas kelompok tersebut. Aparat bergerak cepat dan meningkatkan kewaspadaan karena Weya dikenal sering terlibat aksi bersenjata. Meskipun begitu, ia tidak memberikan perlawanan berarti sehingga proses penangkapan berjalan terkendali. Oleh sebab itu, keberhasilan ini dianggap langkah penting untuk mempersempit ruang gerak KKB di Papua.
Peran Weya dalam Aksi Penembakan
Kepolisian menegaskan bahwa Siprianus Weya terlibat langsung dalam aksi penembakan terhadap dua personel Brimob di Intan Jaya. Insiden itu menambah daftar panjang kekerasan bersenjata yang dilakukan KKB. Aksi brutal tersebut tidak hanya melukai aparat, tetapi juga menimbulkan rasa takut yang meluas di kalangan masyarakat. Dengan penangkapan Weya, aparat berharap dapat menelusuri rantai komando kelompok serta memetakan jaringan bersenjata yang selama ini mengganggu stabilitas Papua. Selain itu, penyidik juga menargetkan pengungkapan pihak-pihak lain yang memberi dukungan logistik maupun informasi kepada kelompok tersebut.
Strategi Aparat Mengendalikan Situasi
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menekankan bahwa penangkapan anggota KKB menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga keamanan Papua. Aparat tidak hanya mengandalkan operasi militer, tetapi juga mengedepankan pendekatan sosial. Melalui strategi ini, aparat berusaha memutus simpati masyarakat terhadap KKB sekaligus memperkuat dukungan publik terhadap negara. Meskipun demikian, operasi penegakan hukum tetap digencarkan untuk mencegah KKB kembali melakukan teror. Aparat juga memanfaatkan informasi dari Siprianus Weya guna memburu rekan-rekannya yang masih aktif bergerak di lapangan. Dengan demikian, upaya ini tidak berhenti pada satu penangkapan saja, tetapi berlanjut untuk melemahkan jaringan secara keseluruhan.
Dampak Terhadap Stabilitas Papua
Penangkapan Siprianus Weya membawa sinyal positif bagi keamanan di Papua. Masyarakat Nabire serta wilayah sekitarnya diharapkan merasa lebih aman setelah aparat menunjukkan komitmen menindak tegas pelaku kekerasan. Namun, aparat tetap mengingatkan bahwa ancaman dari KKB belum sepenuhnya hilang. Oleh karena itu, patroli gabungan dan operasi pengamanan tetap digelar di titik-titik rawan konflik. Di sisi lain, pemerintah pusat mendukung langkah ini dengan menekankan keseimbangan antara pendekatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Akhirnya, aparat berharap kombinasi strategi ini mampu menciptakan rasa tenang, memulihkan stabilit