hargasemen.id – Astra Property merayakan usia sembilan tahun menghadirkan Living First 2025 sebagai bukti komitmennya terhadap properti berkelanjutan. Tema acara “Ruang, Rasa, Rupa” mengusung kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kolaborasi dengan Uma Nusantara. Acara berlangsung dari 19–21 September 2025 di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta.
Pameran Seni dan Budaya NTT
Dalam Living First 2025 pengunjung menjelajahi “Jalur Tenun”, sebuah pameran menampilkan arsitektur tradisional serta budaya tenun NTT. Auditori visual dan permainan suara menciptakan suasana seolah berada di NTT. Pameran seni rupa berjudul “Alur” memamerkan lebih dari 90 karya dari 36 seniman Indonesia. Beberapa nama yang ikonik seperti I Nyoman “Ateng” Adiana, Arief Witjaksana, serta Hybridium ikut unjuk karya.
Komitmen Astra Property pada Lingkungan dan Portofolio
Presiden Direktur Astra Property, Wibowo Muljono, menyebut perusahaan memperoleh beberapa sertifikasi sustainability penting. Menara Astra mendapat Green Mark Platinum. Altea BLVD mencapai Platinum Greenship Neighborhood. Ammaia Ecoforest menyandang status Gold Greenship Neighborhood. Perusahaan melakukan diversifikasi ke properti industri melalui akuisisi Cikarang Logistics Park serta proses akuisisi PT Mega Manunggal Property. Astra Property juga membangun gedung perkantoran baru, Arumaya Financial Center, sebagai bagian dari kawasan mixed-use The Arumaya di TB Simatupang.
Promo dan Penawaran Eksklusif
Selama Living First 2025, Astra Property menghadirkan berbagai penawaran menarik. Altea BLVD menyediakan voucher perjalanan senilai Rp30 juta. Proyek Asya menawarkan paket perabotan gratis senilai Rp30 juta. Promosi juga berlaku di Ammaia Ecoforest dan Arumaya Residences. Acara terbuka untuk umum dan gratis dari pukul 10.00 sampai 21.00 selama tiga hari penyelenggaraan.
Filosofi dan Harapan ke Depan
Demmy Indranugroho, Head of Leasing Management & Corporate Communications Astra Property, menyebut Living First 2025 sebagai cara meningkatkan kualitas hidup melalui pelestarian budaya dan arsitektur lokal. Budaya tidak cukup sekadar disimpan di museum, menurutnya. Pengembangan ruang hidup harus bermakna dan berkelanjutan. Dengan dukungan komunitas dan desain yang terinspirasi lokal, Astra Property berharap ke depan bisnis dan komunitas dapat berjalan seiring.
Dengan “Living First 2025”, Astra Property tampil bukan hanya sebagai pengembang properti, tetapi sebagai fasilitator budaya dan gaya hidup yang terintegrasi. Acara ini menunjukkan bahwa properti yang baik ternyata harus menyentuh “rasa” dan “rupa”, bukan hanya ruang.