hargasemen.id – Kasus memanas di Pekalongan saat seorang tamu bernama Rama memesan kamar melalui aplikasi booking online. Ia membayar sekitar Rp 130 ribu, namun saat check-in hotel menagih selisih Rp 10.224 karena tarif minimum di hotel ditetapkan Rp 150 ribu. Ketegangan meningkat, dan tamu akhirnya memilih pindah ke hotel lain. Kejadian itu terekam dalam video yang viral di media sosial, menarik perhatian publik dan pihak terkait.
Permintaan Maaf Terbuka dari Hotel
Pihak Hotel Indonesia Syariah segera mengeluarkan permintaan maaf resmi. Mereka menyampaikan maaf kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan, serta Wali Kota setempat. Manajemen hotel juga menghubungi langsung tamu yang bersangkutan dan berencana mengadakan pertemuan untuk membahas insiden secara langsung.
Penyebab Konflik dan Pelajaran bagi Industri
PHRI Pekalongan, melalui Trias Wahyu Arditya, menilai kasus ini muncul karena ketidaksesuaian antara promosi harga di aplikasi dengan kebijakan internal hotel. Ia menekankan perlunya koordinasi lebih baik antara hotel dan platform booking online agar kejadian serupa tidak terulang. Hotel sendiri menegaskan tarif minimum Rp 150 ribu berlaku, dan tamu sebaiknya menanyakan perbedaan harga langsung ke agen resmi saat ada promo.
Dampak Viral dan Upaya Perbaikan Layanan
Setelah video viral, hotel menerima banjir ulasan negatif di Google. Rating rata-rata turun menjadi bintang 1 karena ribuan komentar negatif dari netizen. Meski demikian, manajemen terus berupaya memperbaiki reputasi. Mereka memastikan tamu baru tetap bisa melakukan reservasi, dan perlahan nilai hotel kembali stabil.
Hotel juga mengubah kebijakan internal: ketika ada selisih harga antara promosi aplikasi dan tarif minimum, hotel tidak lagi membebankan biaya tambahan kepada tamu. Sebaliknya, mereka meminta klarifikasi melalui agen resmi seperti RedDoorz. Langkah ini bertujuan meningkatkan transparansi, mencegah kesalahpahaman, dan menjaga kepuasan tamu di masa mendatang.
Pelajaran Penting
Kasus ini mengingatkan seluruh pengelola hotel untuk selalu memastikan keselarasan tarif antara aplikasi dan kebijakan internal. Komunikasi yang jelas dengan tamu dan agen booking online menjadi kunci agar layanan tetap profesional dan pengalaman tamu tetap menyenangkan. Hotel di Pekalongan menunjukkan komitmen memperbaiki pelayanan, memastikan kejadian serupa tidak kembali terjadi, dan menjaga kepercayaan publik secara berkelanjutan.